Rabu, 19 Oktober 2011

Multiple Intellegence

Posted by Administrator on 09.18

Dominasi sekolah negeri mulai bergeser. Hasil pengumuman ujian akhir nasional (unas) SMP sederajat, yang diumumkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sabtu (21/6), menetapkan SMP YIMI rata-rata tertinggi se-Gresik. Seperti apa pendidikan dan pengajaran di YIMI?

CHUSNUL CAHYADI, Gresik.

SPANDUK berukuran 1,5 x 6 meter terbentang di depan SMP Yayasan Islam Malik Ibrahim (YIMI). Spanduk itu bertulisan Selamat dan Sukses. Isinya, sejumlah prestasi yang diraih siswa sekolah yang berlokasi di Jalan Jakgung Suprapto, Gresik, itu. Misalnya, juara pertama lomba scrabbel se-Gresik.

Di bidang akademik sekolah yang berdiri pada 2004 itu sukses mengantarkan Hammam Muhammad Al-Afghani, peraih juara pertama olimpiade sains bidang fisika se-Gresik. Sukses itu pun berlanjut.

Hasil unas yang diumumkan Dinas P dan K Gresik pada Sabtu lalu (21/6) menetapkan SMP YIMI, full day school sebagai peringkat pertama se-Gresik. Dengan rata-rata nilai 35,63 untuk empat mata pelajaran, yakni bahasa Indonesia 8,65; bahasa Inggris 8,81; matematika 9,35; dan IPA 8,82.

Sekolah yang dipimpin Muh. Shobirin itu berhasil menggeser dominasi SMPN 1 Gresik maupun SMPN 2, 3, dan 4 Gresik, yang selama ini menjadi favorit calon siswa di Gresik.

SMPN 1 Gresik berada di posisi runner up dengan rata-rata 35,06; SMPN 4 Gresik menempati 13 besar; SMPN 3 Gresik ranking ke-15, dan SMPN 2 Gresik di posisi 25. SMP negeri dan swasta di Gresik 94 sekolah.

"Sukses kami berkat kerja sama antara yayasan, kepala sekolah, direktur YIMI, dan ketua pendidikan," kata Ketua Umum YIMI Gresik Hasan Syahab kemarin (22/6).

Keberhasilan SMP YIMI itu memang di luar dugaan. Sebab, di sekolah tersebut sistem penerimaan siswa baru (PSB) tanpa tes. Berbeda dengan PSB untuk sekolah negeri. PSB masuk sekolah negeri, calon siswa harus menjalani tes tulis PSB, hasil unas, prestasi akademik, dan non-akademik.

Elemen itu kemudian di skoring untuk pemeringkatan. Dengan begitu, calon siswa yang masuk di sekolah negeri adalah siswa-siswa yang telah mempunyai basic intelegensi dan prestasi akademik yang jempolan. Sebab, hasil saringan yang cukup ketat.

''Tapi, di sini (SMP YIMI, Red) semua bisa masuk. Asalkan tidak melebihi kuota,'' tandas Ketua I Bidang Pendidikan YIMI Taufiq Harris mengawali pembicaraan dengan Jawa Pos di Kantor YIMI, Jalan KH Agus Salim kemarin (22/6) petang.

''Sebab, pada dasarnya, semua siswa mempunyai kelebihan sendiri-sendiri,'' tambahnya. Taufiq Harris mengatakan, SMP YIMI Gresik adalah sekolah berbasis multiple intelegence system (MIS).

Dalam konsep tersebut, bukan the best input melainkan the best process yang diutamakan. Artinya, ketika masuk sekolah itu, apa pun kondisinya akan diterima. Sebab, proses PSB tanpa menggunakan seleksi alias calon siswa yang mendaftar terlebih dahulu itu yang diterima hingga pagu terpenuhi.

Tidak ada gelombang kedua, apalagi siswa cadangan. PSB tahun ini SMP YIMI menerima 180 calon. ''Setelah siswa masuk, potensinya ditingkatkan. Dan, setiap anak punya kecenderungan dan kecerdasan masing-masing,'' tandas Taufiq.

Nah, di sinilah peran sekolah menggali potensi calon siswa. Untuk menemukan potensi tersebut, sebelum siswa memulai mengikuti proses belajar mengajar, sekolah melakukan multiple intelegence research (MIR).

MIR, kata sarjana hukum Universitas Gresik itu, berguna untuk pembagian kelas sesuai dengan kecenderungan kecerdasan siswa. ''Dalam diri siswa pasti ada kecenderungan kecerdasannya,'' katanya.

Di antaranya, mungkin, kecerdasan linguistik, logis tematik, interpersonal, intrapersonal, musikal, kenestetis, dan visual spasial.

MIR juga sebagai data guru untuk mengajar agar gaya guru mengajar sesuai gaya belajar siswa. ''Di sini guru yang menyesuaikan dengan gaya belajar siswa,'' tuturnya.


1 komentar:

Maaf, ini postingnya tahun berapa ya?